“MANUSIA DAN PENDERITAAN”
Dosen Pembimbing : Normanshah Banowo
Nama : Yolanda
Safitri
Kelas : 1EA27
NPM : 17216797
Ilmu Budaya Dasar
Universitas
Gunadarma
2016
Bab 1
Pendahuluan
Latar Belakang
Setiap manusia yang hidup di dunia pasti pernah merasakan penderitaan. Baik itu ringan atau berat. Hidup tidaklah selalu bahagia tuhan memiliki caranya sendiri untuk mengukursebarapa kuat iman kepadanya. Hidup di duniapun tidak selalu menderita, sedih, ataupun susah. Terkadang saat manusia terlalu terbuai dengan kesenangan duniawi manusia akan melupakan batasan-batasan yang ada sehingga tuhan akan memberikan cobaan untuknya yang membuatnya menderita. Penderitaan selalu datang tak terduga, manusia takkan pernah tau kapan , jam berapa, menit keberapa, dan detik keberapa penderitaan akan datang menghampiri hidupnya. Manusia hanya perlu menjalani hidupnya dengan sebaik baiknya dengan aturan yang berlaku dan sesuai kepercayaan yang ia anut.
MANUSIA DAN PENDERITAAN
PENGERTIAN PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata
derita berasal dari bahasa sansekerta dara artinya menahan atau menanggung.
Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan
dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan
termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat,
ada yang berat, ada yang ringan.
Namun peranan individu juga menentukan
berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap
penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.
Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi
seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan
kebahagiaan.Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan.
Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai
dengan liku liku kehidupan manusia. Penderitaan fisik yang dialami manusia
tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya,
sedangkan penderitaan psikis, penyembuhan nya terletak paa kemampuan si
penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya.
SIKSAAN
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan
atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan
yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yang sifatnya psikis
bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan yang berlebih-lebihan
yang tidak pada tempatnya disebut phobia.banyak sebab yang menjadikan seseorang
merasa ketakutan antara lain : claustrophobia dan agoraphobia, gamang,
ketakutan, kesakitan, kegagalan.
Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat
bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam,
yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang.
Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah lakupercaya bahwa suatu phobia adalah
problem nya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan
perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan
disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus
menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.
KEKALUTAN MENTAL
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal
sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah
gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang
harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.
Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental
adalah :
1. nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak
napas, demam, nyeri pada lambung
2. nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah
hati, apatis, cemburu, mudah marah
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
1. Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si
penderita baik jasmani maupun rohani.
2. Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif
3. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang
3bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental
yang kurang sempurna.
2. Terjadinya konflik sosial budaya.
3. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi
yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.
Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya
kearah positif dan negatif.
Positif -> trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik
sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut,
ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya.
Negatif -> trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang
bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapai nya
apa yang diinginkan.
Bentuk frustrasi antara lain :
1. Agresi berupa kemarahan yang meluap-luap akibat emosi yang
tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hipertensi atau
tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya.
2. Regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitif atau
ke kanak-kanakan
3. Fiksasi adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama
(tetap) misalnya dengan membisu.
4. Proyeks merupakan
usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang
negatif kepada orang lain.
5. Identifikasi adalah
menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
6. Narsisme adalah self
love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior
dari paa orang lain.
7. Autisme ialah menutup
diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain,
ia puas dengan fantasi nya sendiri yang dapat menjurus ke sifat yang sinting.
Penderitaan kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan
seperti :
1. kota – kota besar
2. anak-anak muda usia
3. wanita
4. orang yang tidak beragama
5. orang yang terlalu mengejar materi
Apabila kita kelompokan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab
timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut
:
1. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
2. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh
pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa
sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena
tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, atau ingin bunuh diri. Kelanjutan dari
sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, mislanya anti kawin atau tidak mau
kawin, tidak punya gairah hidup, dan sebagainya. Sikap positif yaitu sikap
optimis mengatasi penderitaan, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan,
melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu
adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah
menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti. Misalnya sifat
anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, dan lain lain.
PENYEBAB MUNCULNYA PENDERITAAN
Penderitaan yang muncul karena perbuatan buruk
manusia. Menurut pandangan saya, penderitaan ini muncul disebabkan hubungan
antara manusia dengan lingkungan sekitarnya baik dengan antar sesama manusia
ataupun dengan alam. Penderitaan ini dapat muncul karena ketidak harmonisan
antara elemen satu dengan yang lainnya. contohnya pada hubungan dalam
bermasyarakat, ada kalanya didalam bermasyarakat terdapat perbedaan pendapat
yang dapat menimbulkan perselisihan diantara satu dengan yang lainnya, hal ini
bisa saja mengakibatkan timbulnya rasa dengki, marah, bahkan saling menuduh
atau menjelek-jelekan. dari sinilah penderitaan muncul karena perbuatan saling
tidak menyukai tersebut. dalam hal ini, penderitaan yang dialami adalah
penderitaan secara batin karena terdapat rasa sakit hati apabila ada seseorang
yang menjelek-jelekan bahkan rasa itu bisa saja semakin sakit apabila sudah
terjadi pertengkaran yang membuat hubungan didalam masyarakat sudah tidak ada
rasa nyaman dan aman. Selain karena ketidak harmonisan dengan sesama, ketidak
harmonisan dengan alam juga dapat membawa penderitaan. contohnya apa yang
sedang terjadi saat ini yaitu bencana alam terjadi dimana-mana. karena
kesalahan manusia terhadap alam lah yang membuat alam menjadi tidak bersahabat
lagi dengan manusia maka muncul lah penderitaan pada setiap orang yang terkena
bencana alam. penderitaan yang dialami adalah penderitaan secara fisik dan
batin, karena mereka yang terkena bencana alam harus rela kehilangan harta
benda bahkan keluarga mereka.
Penderitaan
yang muncul karena suatu penyakit/siksaan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau
siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimism dapat merupakan
usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu. Banyak contoh kasus penderitaan
semacam ini dialami manusia. Beberapa kasus penderitaan dapat diungkapkan
berikut ini : Seorang anak lelaki buta sejak diahirkan, diasuh dengan tabah
oleh orang tuanya. Ia disekolahkan, kecerdasannya luar biasa. Walaupun ia tidak
dapat melihat dengan mata hatinya terang benderang. Karena kecerdasannya, ia
memperoleh pendidikan sampai di universitas dan akhirnya memperoleh gelar
doctor di Universitas Sourbone Perancis. Dia adalah Prof.Dr. Thaha Husen, guru
besar Universitas di Kairo, Mesir.
HUBUNGAN MANUSIA DAN PENDERITAAN
Allah adalah pencipta segala sesuatu yang ada
di alam semesta ini. Dialah yang maha kuasa atas segala yang ada isi jagad raya
ini. Beliau menciptakan mahluk yang bernyawa dan tak bernyawa. Allah tetap
kekal dan tak pernah terikat dengan penderitaan.
Mahluk bernyawa memiliki sifat ingin tepenuhi segala hasrat dan
keinginannya. Perlu di pahami mahluk hidup selalu membutuhkan pembaharuan dalam
diri, seperti memerlukan bahan pangan untuk kelangsungan hidup, membutuh air
dan udara. Dan membutuhkan penyegaran rohani berupa ketenangan. Apa bila tidak
terpenuhi manusia akan mengalami penderitaan. Dan bila sengaja tidak di penuhi
manusia telah melakukang penganiayaan. Namun bila hasrat menjadi patokan untuk
selalu di penuhi akan membawa pada kesesatan yang berujung pada penderitaan
kekal di akhirat.
Manusia sebagai mahluk yang berakal dan
berfikir, tidak hanya menggunakan insting namun juga pemikirannya dan
perasaanya. Tidak hanya naluri namun juga nurani.
Manusia diciptakan sebagai mahluk yang paling mulia namun
manusia tidak dapat berdiri sendiri secara mutlah. Manusia perlu menjaga
dirinya dan selalu mengharapkan perlindungan kepada penciptanya. Manusia kadang
kala mengalami kesusahan dalam penghidupanya, dan terkadang sakit jasmaninya
akibat tidak dapat memenuhi penghidupanya.
Manusia memerlukan rasa aman agar dirinya
terhidar dari penyiksaan. Karena bila tidak dapat memenuhi rasa aman manusia
akan mengalami rasa sakit. Manusia selau berusaha memahami kehendak Allah,
karena bila hanya memenuhi kehendak untuk mencapai hasrat, walau tidak
menderita didunia, namun sikap memenuhi kehendak hanya akan membawa pada pintu-pintu
kesesatan dan membawa pada penyiksaan didalam neraka.
Manusia didunia melakukan kenikmatan
berlebihan akan membawa pada penderitaan dan rasa sakit. Muncul penyakit
jasmani juga terkadang muncul dari penyakit rohani. Manusia mendapat penyiksaan
di dunia agar kembali pada jalan Allah dan menyadari kesalahanya. Namun bila
manusia tidak menyadari malah semakin menjauhkan diri maka akan membawa pada
pederitaan di akhirat.
Banyak yang salah kaprah dalam menyikapi
penderitaan. Ada yang menganhap sebagai menikmati rasa sakit sehingga tidak
beranjak dari kesesatan. Sangat terlihat penderitaan memiliki kaitan dengan
kehidupan manusia berupa siksaan, kemudian rasa sakit, yang terkadang membuat
manusia mengalami kekalutan mental. Apa bila manusia tidak mampu melewati
proses tersebut dengan ketabahan, di akherat kelak dapat menggiring manusia
pada penyiksaan yang pedih di dalam neraka. Adapun akan lebih jelas akan
dibahas sebagai berikut.
Dibawah ini ada beberapa contoh kasus manusia dan
penderitaan, serta problem solvingnya.
Busung Lapar Ditemukan di Jakarta Timur
Kasus busung lapar terjadi di Jakarta Timur. Eka Pratiwi
4 tahun, seorang balita yatim piatu, warga RT 06/07 Kelurahan Tengah, Kecamatan
Kramat Jati, Jakarta Timur, terkena penyakit busung lapar.
Menurut paman Eka, Jalileng 49 tahun, Senin (25/5) pukul 15.00 oleh puskesmas setempat. Kondisi Eka, kata Jalileng, badannya kurus tapi perut dan kepalanya membesar. "Makannya biasa, malah lahap," kata dia. Jalileng menyatakan keponakannya sudah dua bulan kondisi seperti itu. Eka, kata Jalileng, menjadi yatim piatu setahun lalu. Kini dia ikut Jalileng. Naasnya, Jalileng kini sedang menganggur. "Istri saya juga menganggur," kata dia.
Kasus ini diketahui, Sabtu (23/5) malam, Eka diantar pamannya Erwan, 13 tahun ke dokter Arya, yang praktik di Jalan Kesehatan RT 5/11 Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Reko Busono, Ketua Dewan Kelurahan Gedong yang pertama kali melihat anak balita yang menyandang penyakit busung lapar. "Secara fisik, Eka sangat kurus dan tidak terlihat berumur empat tahun," ungkap Reko ketika dihubungi wartawan.
Dalam laporan dokter, kata Reko,Eka menyandang penyakit TBC. Reko pun akhirnya memberikan kartu nama dan nomor kontaknya kepada kedua orang yang mengantar Eka. "Kalau butuh bantuan, tolong hubungi saya," pesan Reko kepada kedua orang itu. Namun kedua pamannya tak menghubungi. Jalileng mengaku, Erwan yang lebih tahu jalan ke dokter itu, sehingga bukan dia yang mengantar.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Paripurna Harimuda Sediyono, menyatakan Eka sudah dibawa ke RS Pasar Rebo. "Gratis, biayanya ditanggung pemerintah," kata dia. Kini, Eka dirawat di RS Pasar Rebo.
Menurut paman Eka, Jalileng 49 tahun, Senin (25/5) pukul 15.00 oleh puskesmas setempat. Kondisi Eka, kata Jalileng, badannya kurus tapi perut dan kepalanya membesar. "Makannya biasa, malah lahap," kata dia. Jalileng menyatakan keponakannya sudah dua bulan kondisi seperti itu. Eka, kata Jalileng, menjadi yatim piatu setahun lalu. Kini dia ikut Jalileng. Naasnya, Jalileng kini sedang menganggur. "Istri saya juga menganggur," kata dia.
Kasus ini diketahui, Sabtu (23/5) malam, Eka diantar pamannya Erwan, 13 tahun ke dokter Arya, yang praktik di Jalan Kesehatan RT 5/11 Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Reko Busono, Ketua Dewan Kelurahan Gedong yang pertama kali melihat anak balita yang menyandang penyakit busung lapar. "Secara fisik, Eka sangat kurus dan tidak terlihat berumur empat tahun," ungkap Reko ketika dihubungi wartawan.
Dalam laporan dokter, kata Reko,Eka menyandang penyakit TBC. Reko pun akhirnya memberikan kartu nama dan nomor kontaknya kepada kedua orang yang mengantar Eka. "Kalau butuh bantuan, tolong hubungi saya," pesan Reko kepada kedua orang itu. Namun kedua pamannya tak menghubungi. Jalileng mengaku, Erwan yang lebih tahu jalan ke dokter itu, sehingga bukan dia yang mengantar.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Paripurna Harimuda Sediyono, menyatakan Eka sudah dibawa ke RS Pasar Rebo. "Gratis, biayanya ditanggung pemerintah," kata dia. Kini, Eka dirawat di RS Pasar Rebo.
Problem
solving
Dari berita diatas, kita dapat membuktikan
bahwa pemerintah kurang memperhatikan rakyat rakyatnya yang miskin. Seharusnya
pemerintah memberikan bala bantuan berupa makanan, vitamin, dan susu. Terutama
untuk anak anak yang sedang mengalami masa pertumbuhan. Terlebih lagi di
Jakarta yang dianggap kota nya tempat untuk mencari nafkah. Jarang sekali ada
rakyat yang busung lapar di Jakarta. Oleh sebab itu, kurangnya perhatian
pemerintah terhadap warganya yang miskin belum memuaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar